Kumpulan Umpama Atau Peribahasa Batak
Peribahasa Batak |
HEFFRI HUTAPEA BLOG-Kumpulan Umpama Atau Peribahasa Batak. Peribahasa dalam bahasa Batak disebut dengan umpama, sedangkan pantun dalam bahasa Batak disebut dengan umpasa.Dalam kehidupan masyarakat tidak terlepas dari umpama dan umpasa misalnya dalam upacara adat dan falsafah.Jika anda sedang mencari umpama atau peribahasa dalam bahasa Batak dan arti, serta maknanya berikut ini beberapa contoh lengkapnya.
1.Dang dao tubis tubu sian bonana
Rebung tumbuh tidak jauh dari pohonnya
Sama dengan: Air cucuran atap jatuhnya kepelimbahan juga.
Maknanya: Pada umumnya sifat anak biasanya mengikuti sifat atau budi pekerti orang tuanya.
2.Jempek do pat ni gabus
Kaki kebohongan itu pendek
Sama dengan: Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga
Maknanya: Sehebat apapun seseorang menutupi kejahatan atau kebohongannya, suatu saat pasti akan terbongkar juga.
3.Mangangkat rap tuginjang, manimbung rap tu toru
Lompat sama-sama keatas, loncat sama-sama kebawah
Sama dengan: Duduk sama rendah berdiri sama tinggi
Maknanya: Sama kedudukannya tingkatannya atau martabatnya
4.Nanilehon ni tangan siamun, unang dibereng tangan sihambirang
Apa yang diberi tangan kanan, jangan dilihat tangan kiri
Maknanya:Jika kita memberi sesuatu hendaknya dengan iklas tidak mengingat-ingat dan tidak hitung-hitungan.
5. Siat mamiding naeng mamolak.
Cukup untuk tidur menyamping, malah ingin telentang.
Sama dengan: Siat jari-jari naeng siat botohon.
sudah muat jari, masih ingin lagi muat tangan.
Maknanya: Orang yang tidak ada puas-puasnya mendapatkan sesuatu.
6. Marimbulu natinutungan.
Bebulu lagi yang sudah dibakar.
Maknanya: Keputusan yang sudah disepakati bersama melalui rapat menjadi batal.
7. Molo litok aek di toruan, tingkiron ma tu julu
Kalau air dihilir kotor, periksalah ke hulu
Maknanya: Bila ingin menyelesaikan suatu permasalahan, carilah dahulu apa penyebabnya.
8. Tongka do mulak tata naung masak, mulak marimbulu naung tinutungan.
Pantang yang sudah masak kembali mentag, berbulu lagi yang sudah dibakar
Sama dengan: Nasi sudah menjadi bubur
Maknanya: Sesuatu hal yang sudah terjadi tidak boleh disesali lagi.
9. Tuit sitara tuit, tuit pangalahona. Molo tuit boru i mago ma ibotona.
Kalau seorang perempuan berbuat tak senonoh akan mempermalukan saudaranya laki-laki.
Maknanya: Seorang perempuan harus menjaga sikap agar tidak membuat malu keluarganya.
Baca juga: 100+ Umpasa Batak Terlengkap
10. Dang adong amporik na so siallang eme
Tidak ada burung pipit yang tidak pemakan padi.
Maknanya:Tidak ada seorangpun yang akan melewatkan kesempatan besar didepannya.
11. Ingkon sada do songon dai ni aek, unang mardua songon dai ni tuak
Maknanya: Agar setiap orang seia sekata, bukan berdebat karena pendapat yang berbeda.
12.Nasa jolma tujolo do butuhana
Perut setiap orang berada didepan
Maknanya:Tidak ada seorangpun yang akan melewatkan kesempatan besar didepannya
13.Dang piga halak sigandai sidabuan, alai godang sigandai hata
Tidak banyak orang yang suka menambahi pengeluaran, tetapi yang suka menambahi perkataan banyak
Maknanya: Dalam kehidupan lebih banyak orang tukang gosip dan yang memutarbalikkan fakta dibanding orang yang berkata jujur.
14.Dang di ahu, dang di ho, tumagonan ma di begu.
Tidak untuk saya, juga tidak untuk kamu, lebih baik untuk hantu.
Maknanya: Orang yang berhati busuk atau iri hati, ia merasa tidak senang kalau temannya sendiri yang mendapatkan sesuatu, lebih baik pihak ketiga.
15. Tampulon aek do na mardongan tubu.
Orang yang semarga atau yang memiliki hubungan darah itu bagaikan memotong aliran air.
Maknanya:Orang yang memiliki hubungan darah tidak dapat di adu domba.Mereka akan kembali bersatu.
16. Dang songgop onggang tu hadudu.
Burung enggang tidak hinggap ke padi-padian.
Maknanya:Kehormatan dan kekuasaan tidak mungkindatang kepada orang bodoh
17. Songon parlange ni si bagur, tio tu jolo, litok di pudi
Seperti katak berenang, jenih di depan keruh dibelakang
Maknanya: Seseorang yang suka meninggalkan persoalan atau masalah di tempat yang ditinggalkannya
18. Piltik ni hasapi do tabo tu pinggol, anggo piltik ni hata sogo do begeon
Petikan kecapi yang enak didengar, tetapi gosip tidak enak didengar
Maknanya: Kita harus mendengarkan informasi yang benar, jangan menyebar fitnah dan gosip.
19.Purpar pande dorpi bahen tu dimposna.
Betapapun ahlinya seorang tukang kayu melakukan pekerjaannya pastilah menimbulkan suara bising untuk membuat karya terbaik.
Maknanya: Perdebatan dalam musyawarah boleh terjadi untuk mencapai kesepakatan bersama.
20.Hata mamunjung hata lalaen, hata torop sabungan ni hata.
Pendapat sendiri adalah pendapat yang tidak tepat, pendapat orang banyaklah yang jadi pedoman.
Maknanya:Hasil pendapat bersama adalah yang terbaik.
21. Dipupusi na mate na mangolu.
Orang mati merampas harta orang hidup.
Maknanya:Keluarga yang ditinggalkan orang yang sudah meninggal menjadi susah karena yang meninggal itu meningalkan hutang yang harus dibayar
22. Situlluk mata ni horbo.
Langsung tusuk mata kerbau
Maknanya:Orang yang terang-terangan atau menunjukkan kesalahan orang lain agar jera dan tidak menghabiskan banyak waktu membicarakannya dengan kata lain langsung tunjuk hidung
23. Sahalak maniop sulu, sude halak marsuluhonsa.
Satu orang memegang pelita, semua orang merasakan cahaya
Maknanya:Perbuatan baik seseorang dirasakan oleh semua orang.Orang yang seperti ini menjadi berkat bagi sekitarnya.
24.Ranggas tumutung bonana
Ranting untuk membakar pohon
Maknanya: Memanfaatkan apa yang ada, misalnya sinamot keluarga pengantin perempuan itulah yang diatur dan dicukup-cukupkan untuk biaya pesta perkawinan.
Baca Juga:Alasan Mengapa Orang Batak Melarang Perkawinan Beda Suku
25.Tumpakna do tajomna, rim ni tahi do gogona.
Cita-cita bersama adalah kekuatan
Maknanya:Suatu organisasi atau kumpulan akan kuat jika selalu dalam kebersamaan dan seia-sekata.
26.Tigor do ransang hapit
Kayu jepitan engsel itu lurus
Maknanya:Orang yang bebuat benar dan tulus bisa saja terjepit atau tidak disukai orang.
26.Maraprap na so magulang
Terluka orang yang tidak jatuh.
Maknanya:Orang yang ikut menanggung akibat sesuatu yang tidak dilakukannya
27. Tu sundungna do hau marumpak.
Pohon akan tumbang ke arah condongnya
Maknanya:Seseorang akan menjadi seperti apa dikemudian hari, sesuai bakat, talenta serta perbuatannya.
28.Molo bolak mandar dang jadi ribahan.
Kain sarung lebar janganlah dirobek.
Maknanya:Janganlah sengaja memecah belah suatu komunitas atau kelompok yang sudah baik.
29.Dang ditiptip halak ganjangna, ndang diarit balgana.
Orang tidak memangkas tingginya
Maknanya:Tidak akan ada orang yang mengurangi kebesaran dan kehormatannya.
30.Pitu batu martindi sada do sitaon na dokdok.
Tujuh batu bertindih tetapi satulah menahan paling berat.
Maknanya:Meskipun banyak yang berbagi beban tetapi seoranglah menanggung beban terberat.
31. Suhar bulu ditait dongan, laos suhar do i taiton.
Terbalik bambu di tarik teman, maka terbalik jugalah kita tarik
Maknanya:Membela seseorang atau keluarga yang berbuat salah meskipun kita tahu itu salah.
32.Marnadonok do manghosing na bineom
Yang berdekatan menggantikan
Maknanya:Hendaklah orang yang memiliki hubungan kekerabatan lebih dekat lebih dulu menerima bagian hak adat.
33.Eme na masak digagat ursa, ia i namasa ba i ma niula.
Padi siap panen dimakan rusa, apa yang dilakukan kebanyakan orang itulah kita lakukan.
Maknanya:Orang yang ikut-ikutan atau tidak punya inisiatif.
34.Miakna panggorengna.
Mianyaknya penggorengnya
Maknanya:memakai yang ada saja.
35.Mambuat mas sian toru ni rere.
Mengambil emas dari bawah tikar.
Maknanya:Maksudnya agar jangan mengambil keuntungan dari jalan haram.
36. Martampuk bulung, marbona sangkalan.Marnata suhut marnampuna ugasan.
Daun punya tangkai.Talenan punya pangkal.Ada saatnya kerabat menjadi tuan rumah
Maknanya:Keluarga terdekatlah yang harus lebih berpatisipasi dan bertanggung jawab bukan orang yang kekerabatannya jauh.
37.Dang na taraithon tagonan ma pinonggolhon, dang na tartangishon, tagonan ma tinortorhon.
Tidak dapat di kaitkankan lebih baik di patahkan, tidak tertangisi lebih baik dibawa dalam tari.
Maknanya:Tidak ada gunanya larut dalam kesedihan.
38. Sihampir gabe gambir, tandiang gabe toras. Tudia pe ahu so tampil, tudia pe so bolas.
Rumput jadi bahan campuran sirih, pohon pakis jadi tua.Kemanapun aku tidak dapat tampil, kemanapun tidak terandalkan
Maknanya:Seseorang yang tidak diperhitungkan di lingkungannya misal karena kemiskinannya.
39.Dang jadi tanjungan ni ina nonang.
Kaum ibu tidak boleh mencampuri percakapan.
Maknanya:Kaum ibu tidak boleh terlalu mencampuri urusan adat yang sedang dibahas oleh kaum bapak.
40. Tiptip alai sai adong masiganjangi, dosdos alai sai adong mansiboloni.
Rata tapi tetap ada yang berbeda panjang, sama tetapi tetap ada yang lebih besar
Maknanya:Walaupun bersaudara tetapi semuanya tidak akan sama jalan pikiran maupun kekayaannya
41.Songon tuhil, ia pinasak masuk, ia tinait ro
Bagaikan pahat dipukul, masuk, kalau ditarik kembali.
Maknanya:Jangan selalu menunggu perintah, ambil inisiatif.
42.Hotang binebe-bebe, hotang pinulos-pulos, unang hamu mandele ai godang do tudos-tudos.
Rotan dipilin-pilin , janganlah bersedih karena ada banyak merasakan yang sama
Maknanya:Janganlah putus asa, sebab banyak contoh penderitaan serupa di luar sana.
43. Arga jambar juhut argaan do jambar hata.
Mahal jatah daging lebih mahal jatah berbicara
Maknanya:Nilai kesempatan menggunakan hak bicara dalam adat lebih berarti daripada hak mendapatkan bagian daging
44.Jolo diseat hata asa diseat raut.
Lebih dulu diputus kata sebelum diputus pisau.
Maknanya:Sebelum membagikan-bagikan jambar dalam pesta adat harus dimufakati dulu.
45.Dang uasan halak di toru ni sampura
Tidak akan kehausan orang di dekat air terjun.
Maknanya:Orang yang berada ditengah-tengah keluarga makmur tidak akan kelaparan
46.Aek godang, aek laut.Dos ni roha sibahen nasaut.
Maknanya: Hasil kesepakatan bersama itulah yang terbaik
47.Mulak-ulak songon namangusa botohon.
Berulang-ulang bagaikan membersihkan tangan.
Maknanya:Tidaklah salah mengulangi apa yang diucapkan pembicara terdahulu oleh pembicara berikutnya.
48.Sidapot solup do na ro.
Orang yang datang medapat takaran yang ada
Maknanya:Pendatang sebaiknya mematuhi atau tunduk pada kebiasaan adat yang berlaku setempat.
49. Marsolup di hundulan.
Memiliki aturan di posisi duduk
Maknanya:Posisi duduk seseorang dalam kegiatan adat yang disesuaikan dengan derajat bisa sebagai hula-hula, dongan tubu, atau boru
50.Ulu balang na so mida musu.
Panglima yang tidak melihat musu
Maknanya:Orang yang mengaku jagoan tetapi tak pernah berhadapan dengan musuh.
51.Tedak songon indahan di balanga.
Terbuka atau terpampang seperti nasi dalam kuali.
Maknanya:Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi
52.Marsitijur dompak langit, sai madabu do tu ampuan.
Meludah ke arah langit pasti jatuhnya ke pangkuan.
Maknanya:Menjelekkan saudara sendiri sama dengan menjelekkan diri sendiri.
53.Songon na mandege gara.
Bagaikan menginjak bara api.
Maknanya:Orang yang datang sebentar lalu pergi.
54. Na teal so hinallung na teleng so hinarpean.
Yang berat sebelah tidak dipikul, yang miring tidak dialasi.
Maknanya:Orang yang angkuh tetapi sesungguhnya tidak ada apa-apanya.
55.Marurat tu toru marbulung tu ginjang
Berakar ke bawah berdaun ke atas.
Maknanya:Seseorang mempunyai keturunan anak laki-laki dan perempuan.
56. Talu maralohon dongan, monang maralohon musuh.
Kalah melawan teman, menang melawan musuh.
Maknanya:Mengalah terhadap teman asalkan menang melawan musuh.
57.Nang pe di bagasan sunuk manuk sabungan, sai tong do martahuak.
Walaupun terkurung di dalam keranjang, ayam sabung akan tetap berkokok.
Maknanya:Si pemberani akan selalu menunjukkan keberaniannya di mana pun ia berada
58. Na tinaba ni tangke martumbur, na tinamba ni gana ripur. Yang ditebang kampak akan bertunas, yang ditebang sumpah mati tak akan berketurunan.
Maknanya:Jangan pernah untuk bersumpah sebab berat risikonya.
59.Naso matanggak di hata, naso matahut di bohi.
Yang tidak besar omongan, yang tidak wajah penakut
Maknanya:Berani mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah.
60.Monang di surak-surak, talu di olop-olop.
Menang sorak-sorai, kalah sambutan
Maknanya:Terlalu cepat bersorak-sorai karena dikira sudah menang padahal ternyata kalah.
61.Sirungrung na dapot bubu, siosari na dapot sambil.
Pembebas yang terkurung bubu, pelepas yang kena jerat
Maknanya:Seseorang yang mau melepaskan terhukum dari hukuman sewenang-wenang.
62. Otope igung tong do diginjangni simangkudap.
Maknanya:Agar sesuatu berjalan dengan baik setiap orang ditempatkan sebagaimana seharusnya tanpa memandang status.
Demikianlah kumpulan umpama atau peribahasa dalam bahasa Batak.
Mantap Gan ...
ReplyDeleteJendelaberitasumsel.com
Ty
DeleteMantap gan nice
ReplyDeleteYang nomor tiga keren nih ...��
ReplyDeleteSemua keren bro
DeleteGood job kawan
ReplyDeleteno 35, 40 betul banget bang..
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete