Cerita Mengapa Ada Istilah Boru Hutapea Sitaba Salean
Istilah Boru Hutapea Sitaba Salean-
Sitaba salean berasal dari bahasa Batak toba yang artinya penebang rak kayu (sitaba = orang yang menebang, salean = para-para = suatu rak kayu bakar yang terdapat diatas tungku masak). Penempatan salean atau para-para diatas tungku masak ternyata ada gunanya, kayu bakar akan menjadi lebih kering karena mendapat hawa panas dari api memasak dibawahnya.
Boru Hutapea |
Hampir semua marga Hutapea Tarutung secara khusus Hutapea Unok tahu atau setidaknya pernah mendengar kata "Sitaba Salean" yang merupakan gelar-gelar boru Hutapea padahal istilah ini baru muncul diabad ke 19 ini, bukan sejak awal marga Hutapea ada. Tetapi ternyata ada kisah dibalik gelar sitaba salean yang pada akhirnya dialamatkan kepada setiap boru Hutapea.
Alasan kenapa boru Hutapea disebut Sitaba Salean adalah karena boru hutapea katanya sigodang ate-ate. Arti sigodang ate-ate saya sendiri kurang tahu secara pasti apakah sama dengan sigodang roha, setahu saya arti sigodang ate-ate keras kepala. Kalau sigodang roha artinya banyak akal atau licik, saya harap jika ada pembaca tulisan ini yang tahu arti sigodang ate-ate, dapat memberikan komentar diakhir tulisan ini.
Beginilah asal mula munculnya istilah boru Hutapea sitaba salean.
Sekitar abad ke 19 (tahun 1900an) ada abang adik tinggal serumah dengan istri-istri mereka di daerah Pansurbatu Tarutung yang merupakan perkampungan marga Hutapea. Kebetulan istri salah satu dari mereka adalah boru Hutapea dari kampung itu. Nah, disuatu waktu mau memasaklah si boru Hutapea tersebut, tetapi tidak ada kayu bakar di salean atau para-para. Sementara kalau istri dari saudara suaminya yang memasak, kayu bakar diambil dari tombara (kolong rumah).
Itulah yang menjadi titik awal istilah sitaba salean, berkatalah siboru Hutapea "Molo so adong do lapatan ni salean on, ia nanggo ni taba ma on" (kalau tidak ada gunanya rak kayu bakar ini, lebih baik ku tebang saja). Lalu ditebang boru Hutapea lah tiang salean tersebut dijadikan kayu bakar untuk memasak.
Sejak dari kejadian itu mulailah orang-orang menyebut dia boru Hutapea Sitaba Salean. Seiring berjalannya waktu istilah Sitaba Salean menyebar ke semua boru Hutapea. Seperti kata peribahasa : satu makan nangka semua kena getahnya.
Tetapi jika kita lihat marga-marga Batak lainnya, bukan hanya boru Hutapea saja yang ada gelar-gelarnya, marga lain ada juga gelarnya, seperti yang pernah saya dengar boru Manurung disebut gelarnya si gomak hare. Mungkin ada juga gelar-gelar pada marga Batak lainnya yang belum kita tahu.
Apapun istilah yang diberikan pada suatu marga, bukanlah untuk menjelek-jelekkan marga tersebut. Marga yang memiliki gelar tertentu membuatnya menjadi unik dan berkesan. Demikianlah cerita mengapa ada istilah boru Hutapea salean. Jangan lupa membaca artikel sebelumnya tentang Pantun Lucu Batak Terbaru.
wah baru tahu nih mengenai marga hutapea.
ReplyDeleterequest untuk marga sitompul lah lek
Wah gatau apa2 saya lek
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete